Murid atau Anak Anda Sulit Menghafal? Praktikkan 8 Tips Ini
annainawa.com - Menghafal itu bisa terbilang penting. Karena salah satu bentuk pengikatan ilmu adalah dengan menghafal. Namun di antara kita ada yang kesulitan menghafal. Bahkan, murid dan anak pun ada yang kesulitan menghafal. Lalu bagaimana solusinya?
Dalam buku Ta‘limul Muta‘allim disebutkan:
Dalam buku Ta‘limul Muta‘allim disebutkan:
Hal-hal yang Memudahkan dan Menguatkan Hafalan:
Pertama, kesungguhan dan ketekunan.
Dalam menuntut ilmu, baik menghafal, menulis, maupun lainnya, kita harus bersunggu-sungguh dan tekun. Karena jika seseorang sudah bersungguh-sungguh, namun tidak tekun maka ia akan menyerah di tengah jalan ketika menemukan beberapa kendala. Begitu pula, jika seseorang tidak memiliki kesungguhan maka ia tidak akan mau melakukannya. Bagaimana seseorang bisa tekun jika kesungguhan saja tidak ada.
Baca juga: Ciri Anak Kecanduan HP dan Cara Mengatasinya
Kedua, mengurangi makan
Sebagai seorang penuntut ilmu, dianjurkan untuk mengurangi makan. Karena salah satu waktu terbaik untuk belajar adalah ketika lapar bukan ketika kenyang. Sebab seseorang yang cenderung kekenyangan akan mudah mengantuk.
Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk memakan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, yaitu 1/3 berisi makanan, 1/3 air, dan 1/3 udara.
Hal itu, selain bisa menguatkan hafalan juga bisa menjaga kesehatan tubuh seseorang.
Ketiga, Shalat Malam
Shalat malam merupakan sebuah amalan yang tergolong sulit kecuali bagi mereka yang terus mendekatkan diri kepada Allah. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Ada dua cara yang harus dilakukan, yaitu melalui internal dan eksternal. Adapun dari sisi internal adalah:
“Dengan menyebut Asma Allah, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada ilah (yang berhak disembah), melainkan Allah Yang Maha-agung. Tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Mahatinggi nan Agung, Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan ditulis, berabad-abad dan sepanjang masa.”
Kelima, membaca doa setiap selesai menulis
Pertama, kesungguhan dan ketekunan.
Dalam menuntut ilmu, baik menghafal, menulis, maupun lainnya, kita harus bersunggu-sungguh dan tekun. Karena jika seseorang sudah bersungguh-sungguh, namun tidak tekun maka ia akan menyerah di tengah jalan ketika menemukan beberapa kendala. Begitu pula, jika seseorang tidak memiliki kesungguhan maka ia tidak akan mau melakukannya. Bagaimana seseorang bisa tekun jika kesungguhan saja tidak ada.
Baca juga: Ciri Anak Kecanduan HP dan Cara Mengatasinya
Kedua, mengurangi makan
Sebagai seorang penuntut ilmu, dianjurkan untuk mengurangi makan. Karena salah satu waktu terbaik untuk belajar adalah ketika lapar bukan ketika kenyang. Sebab seseorang yang cenderung kekenyangan akan mudah mengantuk.
Oleh karena itu, Rasulullah memerintahkan umatnya untuk memakan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, yaitu 1/3 berisi makanan, 1/3 air, dan 1/3 udara.
Hal itu, selain bisa menguatkan hafalan juga bisa menjaga kesehatan tubuh seseorang.
Ketiga, Shalat Malam
Shalat malam merupakan sebuah amalan yang tergolong sulit kecuali bagi mereka yang terus mendekatkan diri kepada Allah. Lalu bagaimana cara mengatasinya?
Ada dua cara yang harus dilakukan, yaitu melalui internal dan eksternal. Adapun dari sisi internal adalah:
- Membersihkan hati dari penyakit hati, seperti: hasad, iri, dengki, dan keinginan duniawi yang berlebihan.
- Rasa takut yang mendominasi hati disertai angan-angan hidup yang pendek.
- Mengetahui keutamaan Shalat Tahajud.
- Mencintai Allah dan meyakini bahwa ia tidak mengucapkan satu huruf pun, melainkan ia tengah bermunajat kepada Allah.
- Menjauhi perbuatan dosa dan maksiat.
- Tidak meninggalkan tidur siang.
- Tidak makan terlalu banyak. Maksudnya, makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang.
- Tidak membebankan fisik dengan pekerjaan berat di siang hari.
- Mengamalkan sunah sebelum tidur, yaitu: wudhu, dzikir dan doa sebelum tidur (seperti: membaca ayat kursi, surat al-mu‘awwidzat), tidur dengan menghadap kanan, ke arah kiblat.
بِسْمِ اللهِ وَسُبْحَانَ اللهِ وَألحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ العَلِيِّ العَظِيْمِ العَزِيْزِ العَلِيْمِ عَدَدَ كُلِّ حَرْفٍ كُتِبَ وَيُكْتَبُ أَبَدَ الآبِدِيْنَ وَدَهْرَ الدَّاهِرِيْنَ
“Dengan menyebut Asma Allah, Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah dan tiada ilah (yang berhak disembah), melainkan Allah Yang Maha-agung. Tiada daya dan kekuatan selain atas pertolongan Allah Yang Mahatinggi nan Agung, Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui, sebanyak huruf yang tertulis dan akan ditulis, berabad-abad dan sepanjang masa.”
Kelima, membaca doa setiap selesai menulis
آمَنْتُ بِاللِه الوَاحِدَ الأحَدِ الحَقِّ المُبِيْنَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَكَفَرْتُ بِمَا سِوَاهُ
“Aku beriman kepada Allah Yang Tunggal, Maha Esa. Yang Mahabenar dan Maha Menjelaskan, tiada sekutu bagi-Nya, dan saya kufur kepada (tuhan-tuhan) selain-Nya.”
Baca juga: Tips Membelikan Mainan Anak
Keenam, mengucapkan hamdallah setelah mendapat ilmu
Salah satu cara mengunci suatu ilmu dan hafalan adalah mengucapkan hamdallah (Alhamdulillah) setiap mendapat ilmu baru.
Ketujuh, memperbanyak shalawat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Salam
Seorang penuntut ilmu harus memperbanyak shalawat Nabi Shalallaahu ‘Alaihi wa Salam. Karena beliau rahmat bagi seluruh alam.
Kedelapan, mengonsumsi kurma, kismis sebanyak 21 butir, madu asli dalam sehari
Semua makanan itu dapat memudahkan hafalan juga mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi lendir dahak dan pelemakan kulit badan bisa memperkuat hafalan. Saya ceritakan sedikit tentang ketiga makanan tersebut: kurma, kismis, dan madu.
Ada seorang anak kecil –sebut saja Fadiya- belajar di Sekolah Dasar Tahfizhul Qur’an. sekolah tersebut menargetkan para siswanya untuk bisa hafal empat juz dalam setahun. Jadi terbayang bagaimana usaha dan kerja keras para orang tua dan guru untuk menjaga psikologi anak agar tidak mudah jenuh. Namun sekali lagi, namanya manusia terlebih anak kecil; kejenuhan, kebosanan, dan lainnya pasti dirasakannya.
Suatu ketika, Fadiya mendapat tugas murajaah (dengan didampingi ibunya) ¼ pertama juz 1 atau 5 halaman. Pada 4 halaman pertama, ia bisa menghafalnya dengan lancar dan baik. Akan tetapi, sesampainya pada ayat “... innii jaa’ilun fil ardhi ...” ia marah dan nangis. Karena ia merasa kesusahan tapi teringat itu tugas yang harus dituntaskan malam ini. Hal itu menyebabkan Fadiya dan ibunya dalam titik jenuh dan hampir putus asa. Namun ternyata kegigihan dan ketawakalan Sang Ibu tak membuatnya putus asa begitu saja. Akhirnya, Sang Ibu menyingkir sebentar dari Fadiya untuk menenangkan dirinya.
Ketika Sang Ibu sudah lebih tenang dari sebelumnya, ia pun beranjak ke kulkas untuk mengambil kismis, air putih, dan madu asli bukan madu tercampur dengan zat lain. Kemudian ia mendekati Fadiya untuk menenangkan dan memerintahkannya memakan kismis serta meminum madu dan air putih. Di sela-sela Fadiya mengonsumsi semua itu, Sang Ibu pun mengusap kepalanya seraya mendoakan kemudahan baginya.
Masya Allah, hasilnya di luar logika manusia, setelah itu Fadiya menjadi lebih tenang dan ia mampu menghafal ayat tersebut tanpa membutuhkan waktu lama. Masya Allah beginilah ketika kita mengonsumsi makanan yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jadi, bagi semua orang tua, guru, dan para pendidik yang menginginkan anak dan muridnya mudah dalam menghafal, bisa mempraktikkan 8 tips di atas dan memerhatikan asupan makanan yang masuk ya. Untuk mencari madu murni dan asli dari peternaknya, saya merekomendasikan untuk menghubungi nomer ini 085883257842. Insya Allah keasliannya tidak diragukan lagi. Karena keasliannya juga, tidak menyebabkan sakit tenggorokan. Jadi, manisnya benar-benar manis alami bukan manis yang mengandung unsur gula.
Jika anak Anda belum mengenal atau belum menyukainya, bisa disiasati dengan membeli madu sarang. Minumkan ke mereka dengan memberikan pengetahuan, “Madu ini berasal dari sarang lebah nak”. Jadi, bisa menarik perhatian mereka untuk meminumnya.
Demikianlah 8 tips agar Anda, murid, atau anak Anda mudah menghafal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Baca juga: Cara Menjadi Hafidz Qur'an
Keenam, mengucapkan hamdallah setelah mendapat ilmu
Salah satu cara mengunci suatu ilmu dan hafalan adalah mengucapkan hamdallah (Alhamdulillah) setiap mendapat ilmu baru.
Ketujuh, memperbanyak shalawat Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa Salam
Seorang penuntut ilmu harus memperbanyak shalawat Nabi Shalallaahu ‘Alaihi wa Salam. Karena beliau rahmat bagi seluruh alam.
Kedelapan, mengonsumsi kurma, kismis sebanyak 21 butir, madu asli dalam sehari
Semua makanan itu dapat memudahkan hafalan juga mengobati berbagai macam penyakit. Segala sesuatu yang bisa mengurangi lendir dahak dan pelemakan kulit badan bisa memperkuat hafalan. Saya ceritakan sedikit tentang ketiga makanan tersebut: kurma, kismis, dan madu.
Ada seorang anak kecil –sebut saja Fadiya- belajar di Sekolah Dasar Tahfizhul Qur’an. sekolah tersebut menargetkan para siswanya untuk bisa hafal empat juz dalam setahun. Jadi terbayang bagaimana usaha dan kerja keras para orang tua dan guru untuk menjaga psikologi anak agar tidak mudah jenuh. Namun sekali lagi, namanya manusia terlebih anak kecil; kejenuhan, kebosanan, dan lainnya pasti dirasakannya.
Suatu ketika, Fadiya mendapat tugas murajaah (dengan didampingi ibunya) ¼ pertama juz 1 atau 5 halaman. Pada 4 halaman pertama, ia bisa menghafalnya dengan lancar dan baik. Akan tetapi, sesampainya pada ayat “... innii jaa’ilun fil ardhi ...” ia marah dan nangis. Karena ia merasa kesusahan tapi teringat itu tugas yang harus dituntaskan malam ini. Hal itu menyebabkan Fadiya dan ibunya dalam titik jenuh dan hampir putus asa. Namun ternyata kegigihan dan ketawakalan Sang Ibu tak membuatnya putus asa begitu saja. Akhirnya, Sang Ibu menyingkir sebentar dari Fadiya untuk menenangkan dirinya.
Ketika Sang Ibu sudah lebih tenang dari sebelumnya, ia pun beranjak ke kulkas untuk mengambil kismis, air putih, dan madu asli bukan madu tercampur dengan zat lain. Kemudian ia mendekati Fadiya untuk menenangkan dan memerintahkannya memakan kismis serta meminum madu dan air putih. Di sela-sela Fadiya mengonsumsi semua itu, Sang Ibu pun mengusap kepalanya seraya mendoakan kemudahan baginya.
Masya Allah, hasilnya di luar logika manusia, setelah itu Fadiya menjadi lebih tenang dan ia mampu menghafal ayat tersebut tanpa membutuhkan waktu lama. Masya Allah beginilah ketika kita mengonsumsi makanan yang dianjurkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Jadi, bagi semua orang tua, guru, dan para pendidik yang menginginkan anak dan muridnya mudah dalam menghafal, bisa mempraktikkan 8 tips di atas dan memerhatikan asupan makanan yang masuk ya. Untuk mencari madu murni dan asli dari peternaknya, saya merekomendasikan untuk menghubungi nomer ini 085883257842. Insya Allah keasliannya tidak diragukan lagi. Karena keasliannya juga, tidak menyebabkan sakit tenggorokan. Jadi, manisnya benar-benar manis alami bukan manis yang mengandung unsur gula.
Jika anak Anda belum mengenal atau belum menyukainya, bisa disiasati dengan membeli madu sarang. Minumkan ke mereka dengan memberikan pengetahuan, “Madu ini berasal dari sarang lebah nak”. Jadi, bisa menarik perhatian mereka untuk meminumnya.
Demikianlah 8 tips agar Anda, murid, atau anak Anda mudah menghafal. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Baca juga: Cara Menjadi Hafidz Qur'an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar